Bupati Batanghari Secara Resmi Lepas Kafilah MTQ Batanghari ke Sarolangun
PWMB News.Com:Batanghari _Jambi – Penampilan Syahril Quran yang dibawakan oleh tiga putri, peserta lomba MTQ utusan dari Kabupaten Batanghari, menarik perhatian Bupati Batanghari, Mhd Fadhil Arief.
Sekadar diketahui, Syarhil Qur’an merupakan cabang penampilan dalam bentuk pembacaan ayat Al-Qur’an atau Tilawatil Qur’an, Terjemahan ayat secara puitisasi tanpa teks, serta uraian secara luwes, bebas dan tanpa teks isi dari ayat Al-Qur’an yang dibacakan.
“Tadi sama-sama sudah kita saksikan, salah satu cabang lomba, yaitu Syahril Quran. Kalau lah mental macam tu, payah kalu nak juaro, juaro tu lah,” ucap bupati tak bisa menyembunyikan rasa bangganya, dan langsung disambut tepuk tangan yang hadir malam itu di serambi rumah dinas Bupati Batanghari, Ahad (20/8/2023) malam.
Bupati Batanghari, Mhd Fadhil Arief pada Ahad malam itu memberikan sambutan, dalam acara pelepasan kafilah Kabupaten Batanghari, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 52 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Sarolangun, tahun 2023.
Fadhil Arief, yang juga ketua DPW PPP Provinsi Jambi ini, memberikan pandangannya terkait ayat-ayat Alquran yang disampaikan pada Syahril Quran tersebut. “Kita ingat filosofi perjuangan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, bagaimana upaya beliau memerdekakan budak, sesuai saat ini bulan Agustus, bagaimana perjuangan kita mendapatkan kemerdekaan. Implikasinya adalah kepercayaan diri kita, bahwa kita dikasih Tuhan kemampuan, tenaga, pikiran, untuk mengembangkan diri kita, sehingga kita maksimal hasilnya, dan bermanfaat untuk diri kita dan bagi masyarakat di lingkungan kita.
Kalau kita berupaya, ikhtiar sungguh – sungguh diiringi doa, maka keberhasilan itu pasti kita raih. Saya yakin adik-adik semua bagian dari ikhtiar itu semua,” ungkap Bupati.
Bupati pada kesempatan itu menegaskan bahwa Islam adalah yang pertama kali bicara toleransi. “Sesuai dengan ayat yang disampaikan pada Syahril Quran tadi, bahwa Islam lah yang pertamakali mengajarkan tentang toleransi. Bagaimana Rasulullah sebagai kepala negara mampu melindungi orang-orang di Kota Mekkah yang waktu itu didominasi oleh orang Yahudi dan paganisme. Itulah piagam Madinah, yang mengakomodir semua kelompok,” papar Fadhil.
(Red/SW)